Wayang Batik Kayu
Wayang kayu batik merupakan bentuk pelestarian budaya Jawa yang diwujudkan dalam media baru. Di Desa Wisata Krebet, para pengrajin menggabungkan teknik ukir kayu dengan pembatikan untuk menciptakan wayang kayu yang artistik dan bernilai budaya tinggi.
Tokoh-tokoh wayang seperti Arjuna, Srikandi, Semar, dan Gatotkaca menjadi inspirasi utama dalam pembuatan wayang kayu ini. Setiap tokoh diukir dengan detail halus, memperhatikan ekspresi wajah, gestur, serta atribut khasnya. Setelah selesai diukir, permukaannya dibatik menggunakan canting dan malam panas dengan motif-motif tradisional, menjadikan wayang tampil lebih hidup dan berwarna.
Proses pembuatannya memerlukan ketelitian tinggi karena permukaan kayu tidak selalu rata seperti kain. Pengrajin harus memastikan motif tetap konsisten dan proporsional di seluruh bagian wayang. Warna yang digunakan biasanya alami atau ramah lingkungan, mempertahankan nuansa tradisional yang kuat.
Selain menjadi koleksi seni dan hiasan dinding, wayang kayu batik juga digunakan untuk keperluan edukasi budaya, seperti mengenalkan cerita Mahabharata dan Ramayana kepada generasi muda. Banyak sekolah dan instansi pariwisata menggunakan produk ini dalam kegiatan pembelajaran atau pameran seni.
Wayang kayu batik tidak sekadar produk kerajinan, melainkan bentuk penghormatan terhadap filosofi kehidupan yang terkandung dalam pewayangan Jawa. Melalui karya ini, masyarakat Krebet berperan penting dalam menjaga warisan budaya agar tetap relevan di era modern.
