Sejarah kerajinan di Krebet

Sejarah kerajinan di Krebet

Pada awalnya warga memenuhi kebutuhan hidup dari sektor pertanian, peternakan dan perdagangan hasil bumi warga masyarakat kareana scara geografis Dusun Krebet merupakan daerah perbukitan dengan tanah yang tandus dan berkapur. Di sektor pertanian, Warga dusun Krebet mengandalkan pertanian tadah hujan dalam arti warga dusun Krebet hanya bisa Bertani saat musim hujan. Di musim kemarau sebagian kecil masyarakat dusun Krebet memenuhi kebutuhan hidup dengan membuat kerajinan seperti irus, siwur, beruk dan pisau dapur. Ada juga yang membuat anyaman dari bambu atau tikar dari bahan mendong. Produk kerajinan tersebut kemudian dipasarkan di pasar Bantul dan sekitarnya. Bentuk kerajinan  yang warga dusun Krebet masih sederhana dan kapasitas produksinya masih terbatas. Meskipun sederhana, kerajinan tersebut merupakan kerajinan pertama yang dibuat warga masyarakat Dusun Krebet sebelum tahun 1970-an. Setelah itu Warga Krebet mencoba membuat produk kerajinan lain dari bahan kayu.

Sejarah kerajinan kayu di dusun Krebet diawali oleh seniman bernama bapak Gunjiar. Bapak Gunjiar merupakan cikal bakal pengembangan konsep kerajinan kayu dengan inovasi bentuk dan bahan yang beragam. Bapak Gunjiar belajar ukir secara otodidak, mengunakan naluri dan insting seni yang melekat pada dirinya. Pada awalnya bapak Gunjiar hanya membuat gagang pisau ukir, akan tetapi produknya sangat di minati banyak orang. Hingga suatu saat ada seseorang datang dan memesan sebuah patung. Setelah selesai mengerjakan pesanan, bapak Gunjiar berkeyakinan bahwa dalam kekurangan sumber daya alam dusun Krebet mempunyai kesempatan untuk merubah nasib yang lebih baik dengan membuat kerajinan kayu.

Dari kisah bapak Gunjiar menjadi inspirasi pemuda-pemudi dusun Krebet untuk membuat produk kerajinan. Hingga saat ini produk kerajinan dari dusun Krebet sangat bervariasi betuk ragam, corak bahkan Teknik perwarnaannya. Mereka kemudian membuat sanggar-sanggar kerajinan dan tergabung dalam Paguyuban Perajin Krebet dan membetuk koperasi serba usaha bernama Sidokaton. Sampai tahun 2025 tercatat 57 sanggar kerajianan tergabung dalam Koperasi Sidokaton di Dusun Krebet. Dengan jumlah perajin sekitar 350 orang